Belajar di fakultas kedokteran bukan cuma soal seberapa banyak materi yang bisa dihafal—tapi lebih ke bagaimana cara kita memahami dan menyerapnya dengan efektif. Banyak mahasiswa merasa sudah belajar berjam-jam setiap hari, tapi hasilnya tetap kurang maksimal. Ternyata, yang jadi kunci bukan durasi belajarnya, melainkan strategi yang digunakan.
Nah, berikut ini 5 metode belajar yang sudah terbukti efektif digunakan oleh mahasiswa kedokteran di Indonesia. Bukan hanya sekedar teori, tapi benar-benar bisa membantu kita belajar lebih pintar dan terarah.
1. Active Recall + Spaced Repetition
Metode ini mengajak kita untuk mengeluarkan kembali informasi dari kepala, bukan hanya membaca atau menyalin ulang. Biasanya dipadukan dengan spaced repetition, yaitu mengulang materi di waktu-waktu tertentu yang sudah dijadwalkan agar ingatan semakin kuat. Contohnya: bikin flashcards dengan Anki untuk anatomi, lalu review dengan jeda waktu (hari ke-1, ke-3, ke-7, dan seterusnya). Ini jauh lebih efektif dibanding baca catatan berulang-ulang.
Kenapa efektif?
Metode ini memperkuat ingatan jangka panjang dan jauh lebih efektif dibanding sekadar membaca ulang.
2. Mind Mapping & Pemetaan Konsep
Metode ini membantu kita menyusun konsep besar dan detail secara visual. Cocok untuk farmakologi, patofisiologi, respirasi, atau mikrobiologi.
Salah satu contoh penerapan mind mapping ini bisa dilihat pada akun tiktok @freakin.laina_64, dimana ia membagikan video bagaimana mempelajari sistem respirasi melalui strategi mind mapping.
Kenapa efektif?
- Otak lebih mudah menangkap gambar dan hubungan visual daripada teks panjang.
- Lebih ringkas, sehingga bisa mengingat kunci utama pada aspek yang sedang dipelajari.
3. Teknik Pomodoro (Manajemen Waktu)
Teknik ini sudah banyak diterapkan oleh mahasiswa, termasuk “penulis” ketika sedang mengerjakan tugas.
Teknik Pomodoro adalah sistem belajar 25 menit fokus penuh, lalu istirahat 5 menit. Setelah 4 siklus, istirahat panjang.
Kita bisa menerapkan teknik pomodoro secara manual menggunakan timer yang ada di smartphone atau laptop, jika ingin lebih praktis bisa menggunakan aplikasi pomodoro.
Strategi ini cukup efektif karena bisa membagi waktu fokus dan waktu untuk istirahat, sehingga otak kita tidak banyak distraksi saat belajar.
4. Feynman Technique (Mengajar Orang Lain)
Bisa mengajar adalah salah satu bentuk kita memahami materi, oleh karena itu kita bisa coba untuk menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari kepada teman terdekat atau bahkan kepada diri sendiri dengan cara merekam lalu menonton kembali.
5. Latihan Soal
Menggunakan soal latihan untuk mengasah daya ingat dan cara berpikir klinis. Salah satu cara kita latihan soal adalah dengan menggunakan fitur AI soal yang ada di M3 AI.
AI Soal M3 AI memungkinkan kita berlatih soal sesuai dengan topik yang diinginkan, jumlah, sampai dengan tingkat kesulitan tersebut. Kita juga akan mendapatkan penjelasan/pembahasan soal di akhir sesi.
Dengan sering berlatih soal efektif untuk memicu pemikiran sistematis seperti halnya saat mengikuti ujian.
Setiap mahasiswa punya gaya belajar yang berbeda. Tapi metode di atas terbukti lebih efektif dibanding belajar pasif seperti hanya membaca atau menyalin catatan.
Kalau kamu ingin belajar lebih terstruktur dan visual, kamu bisa belajar dengan M3 Super Apps yang menyediakan modul interaktif, latihan soal, dan asisten virtual yang bisa membantu kamu 24 jam.