Laporan Kasus: FENITOIN SEBAGAI PENYEBAB DRUG REACTION WITH EOSINOPHILIA AND SYSTEMIC SYMPTOMS PADA PASIEN EPILEPSI: TANTANGAN DIAGNOSIS DAN ETIOLOGI
11 Halaman
Penulis
ISSN
2548-7698 (ONLINE)
Penerbit
Universitas Brawijaya
Diterbitkan pada
08/01/2025
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Drug Reaction with Eosinophilia and Systemic Symptom (DRESS) merupakan adverse-drug reaction (ADR) yang ditandai dengan erupsi eritematosa, demam, kelainan hematologi dan keterlibatan organ dalam. Sindrom DRESS sering disebabkan oleh obat (antibiotik, anti inflamasi non steroid, obat anti epilepsi, dan anti HIV), namun juga dapat disebabkan oleh koinfeksi virus (Human Herpes Virus-6/HHV-6). Tujuan penulisan kasus ini adalah untuk menambah kewaspadaan klinis mengenai kemungkinan terjadinya ADR saat pemberian terapi pada pasien. Pada kasus ini, seorang perempuan usia 19 tahun dengan keluhan bercak kemerahan disertai gatal di seluruh tubuh. Keluhan dirasakan 2 minggu setelah mengkonsumsi obat fenitoin. Demam 1 hari sebelum munculnya bercak merah serta didapatkan adanya bengkak pada kedua kelopak mata. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya eosinophilia dan peningkatan fungsi liver. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium lalu dilakukan pemeriksaan skoring DRESS dengan memakai RegiSCAR didapatkan skor total 5 dengan kesimpulan probable DRESS. Pasien didiagnosis dengan DRESS akibat obat yang dicurigai sebagai penyebab yaitu fenitoin. Pasien mendapat terapi oral methylprednisolone dan menghentikan konsumsi fenitoin. Pada pemantauan hari ke-8 didapatkan adanya perbaikan. Methylprednisolon kemudian diturunkan secara bertahap. Sindrom DRESS memiliki gambaran manifestasi klinis yang serupa dengan penyakit lain. Penegakan diagnosis dan etiologi sangat penting untuk menentukan tatalaksana yang tepat dan menekan mortalitas.