Hubungan Stres, Pola Makan, dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi Mahasiswa

9 Halaman

Penulis

ISSN

2807-5005 (ONLINE)

Penerbit

Universitas Negeri Semarang

Diterbitkan pada

13/05/2022

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, , ,

Abstrak

Prevalensi obesitas pada usia dewasa di Kota Semarang memiliki nilai lebih tinggi dari prevalensi nasional (29,93%), dan prevalensi kurus sebesar 8,83%. Mahasiswa yang masuk dalam usia dewasa awal mengalami perubahan pola makan, aktivitas fisik, dan tingkat stres yang meningkat. Perubahan ini dapat mempengaruhi berat badan dan mengakibatkan mahasiswa memiliki status gizi kurang maupun lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara stres, pola makan, dan aktivitas fisik dengan status gizi mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan crosssectional. Sampel yang ditetapkan sebesar 57 mahasiswa dengan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner DASS-21, food record 3x24 jam, dan IPAQ. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan uji Fisher. Sebanyak 57 mahasiswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 42 perempuan, sebagian besar responden mengalami stres (82,5%), pola makan seimbang (61,4%), aktif melakukan aktivitas fisik (64,9%), dan memiliki status gizi normal (73,7%). Hasil uji statistik menunjukkan stres (p= 0,263), pola makan (p= 0,019; OR= 3,75; CI= 0,98-14,36), dan aktivitas fisik (p= 0,030; OR= 3,06; CI= 0,85-11,04). Tidak terdapat hubungan antara stres dengan status gizi mahasiswa. Sedangkan terdapat hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan status gizi mahasiswa.

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Lebih Banyak