Perbandingan Teknik Mini-Flotac dan Teknik Flotasi dalam Uji Koproskopis Cacing pada Feses Penyu Hijau
12 Halaman
Penulis
ISSN
2477-2712
Penerbit
Universitas Udayana
Diterbitkan pada
31/12/2023
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Penyu hijau (Chelonia mydas) sebagai hewan yang dilindungi merupakan indikator kesehatan ekosistem laut karena merupakan spesies sentinel. Penyebab kematian penyu hijau yang paling sering terjadi adalah karena infeksi endoparasit. Penemuan telur cacing ini didasarkan pada teknik koproskopi dengan menggunakan sedimentasi, desorpsi, sentrifugasi, dan flotasi material. Teknik Mini-FLOTAC merupakan metode langsung yang baru-baru ini dikembangkan dari teknik flotasi sebelumnya untuk diagnosis infeksi parasit usus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil pemeriksaan telur cacing menggunakan Teknik Mini-FLOTAC dan Teknik Flotasi. Penelitian menggunakan feses penyu hijau yang berada di Pusat Konservasi dan Edukasi TCEC Serangan Bali. Sampel yang digunakan sebanyak 2 gram untuk setiap jenis teknik pemeriksaan. Selanjutnya, dilakukan pemeriksaan dengan Teknik Mini-FLOTAC dan Teknik Flotasi di laboratorium Pusat Konservasi dan Edukasi TCEC Serangan Bali. Hasil kemudian dianalisis dengan penghitungan manual dan bantuan dari kalkulator statistika online. Nilai parameter k yaitu 0 menginterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Teknik Mini-FLOTAC dan Teknik Flotasi. Interpretasi ini didukung oleh hasil nilai sensitivitas Teknik Mini-FLOTAC mencapai 100% dan Teknik Flotasi menyentuh 0%, yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pemeriksaan telur cacing berdasarkan taksonominya pada Teknik Mini-FLOTAC dan Teknik Flotasi. Teknik Mini-FLOTAC menunjukkan keefektifan yang lebih unggul dibandingkan dengan Teknik Flotasi untuk mendeteksi telur cacing dalam penelitian ini. Penglihatan telur yang lebih jelas kadang-kadang terlihat pada hasil Teknik Flotasi. Pembuatan saringan pada Fill-Flotac sebesar 250 μm untuk pemeriksaan penyu hijau (Chelonia mydas) agar dapat menghasilkan hasil yang lebih jernih.