Kata Kunci

Abstrak

Seorang pasien perempuan berusia 46 tahun datang ke bagian IGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 4 hari yang lalu. Sesak napas disertai bunyi ‘ngik’ yang hilang timbul dan memberat saat aktivitas serta cuaca dingin. Riwayat batuk lama dan riwayat trauma disangkal. Pasien memiliki riwayat yang sama sejak 28 tahun lalu. Pada pemeriksaan tanda vital, ditemukan tekanan darah, nadi, dan suhu dalam batas normal, frekuensi napas 22x/menit, SpO2 95%. Status gizi pasien 36,3 (obesitas grade II). Pemeriksaan fisik thoraks menunjukkan inspeksi simetris, palpasi teraba fremitus taktil simetris, perkusi sonor pada kedua lapang paru, dan suara napas tambahan wheezing pada kedua lapang paru. Pemeriksaan penunjang dilakukan berupa laboratorium darah rutin, pemeriksaan BTA, dan pemeriksaan rontgen. Hasil pemeriksaan laboratorium darah rutin dalam batas normal, pemeriksaan TCM TB menunjukkan "not detected." Pemeriksaan rontgen thoraks menunjukkan fibrosis paru dan kalsifikasi akibat bekas TB paru. Pasien didiagnosis mengalami asma eksaserbasi. Tatalaksana yang diberikan pada pasien berupa obat bronkodilator atau kortikosteroid sistemik.