HUBUNGAN TINGKAT PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWI
8 Halaman
Penulis
ISSN
2684-7884
Penerbit
Politeknik Kesehatan Kerta Cendekia
Diterbitkan pada
31/08/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Kecemasan adalah perasaan takut dan kekhawatiran yang tidak jelas menyebabkan ketidaknyamanan pada seseorang yang disebabkan oleh sesuatu hal yang belum jelas. Perubahan psikis seperti kecemasan diakibatkan oleh seseorang wanita yang sedang mengalami premenstrual syndrome, gangguan nyeri atau dismenore, siklus menstruasi yang tidak teratur, dan gangguan darah yang melebihi batas normal menstruasi. Seseorang yang mengalami kecemasan akan mempengaruhi kualitas hidupnya seperti harus ke UKS saat jam pelajaran, penurunan absensi, penurunan konsentrasi belajar, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat premenstrual syndrome (PMS) dengan tingkat kecemasan pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Umum angkatan 2020, 2021, dan 2022 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner. Data kecemasan menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale dan data premenstrual syndrome (PMS) menggunakan kuesioner Shortened Premenstrual Assessment Form (SPAF) melalui google formulir. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampling 115 orang mahasiswi kedokteran semester 3–7. Analisis data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil penelitian ini didapatkan persentase dengan kategori nilai tertinggi untuk premenstrual syndrome (PMS) berat (47,8%) dengan kecemasan ringan (81,7%). Berdasarkan analisis bivariat, hubungan tingkat premenstrual syndrome (PMS) dengan tingkat kecemasan (p = 0,000) dan (r = 0,362). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat premenstrual syndrome (PMS) dengan tingkat kecemasan dengan keeratan hubungan lemah.