HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK SELAMA PANDEMI COVID-19
8 Halaman
Penulis
ISSN
2656-4971
Penerbit
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Diterbitkan pada
31/01/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Pendahuluan: Aktivitas fisik diketahui sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kesehatan mental. Namun, munculnya pandemi COVID-19 menyebabkan pengurangan frekuensi aktivitas fisik. Banyak literatur yang telah membahas mengenai hubungan aktivitas fisik terhadap gangguan cemas, namun penelitian tersebut belum pernah dilakukan pada mahasiswa Fakultas Teknik di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang dengan jumlah sampel 101 mahasiswa Fakultas Teknik Unika Atma Jaya angkatan 2018-2020. Alat ukur yang digunakan adalah International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) long form Bahasa Indonesia dan kuesioner Generalized Anxiety Disorder 7-item (GAD-7). Analisis data menggunakan uji Kruskall Wallis diikuti dengan uji analisis post-hoc Dunn-Bonferroni dan uji korelasi Spearman. Hasil: Sebanyak 46 mahasiswa (45,55%) mencapai tingkat aktivitas fisik sedang dan sebanyak 41 orang (40,59%) tidak mengalami gangguan cemas. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat gangguan cemas (p=0,004). Ditemukan korelasi lemah negatif yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat gangguan cemas (p=0,033; r=-0,213). Simpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat aktivitas fisik dan tingkat gangguan cemas pada mahasiswa Fakultas Teknik Unika Atma Jaya angkatan 2018-2020, dengan korelasi lemah negatif yang signifikan.