SINDROM GITELMAN DENGAN MANIFESTASI PARALISIS HIPOKALEMIA PADA WANITA HAMIL
5 Halaman
Penulis
ISSN
2656-4971
Penerbit
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Diterbitkan pada
31/01/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Pendahuluan: Sindrom Gitelman merupakan kondisi tubulopati kehilangan garam yang ditandai dengan alkalosis metabolik dengan hipokalemia, hipomagnesemia, dan hipokalsiuria. Kasus sindrom Gitelman pada kehamilan jarang dipublikasikan hingga saat ini. Laporan Kasus: Seorang wanita berusia 23 tahun pada kehamilan ketiga dengan usia gestasi 21 minggu datang dengan kelemahan pada kedua tungkai dan kekakuan pada kedua tangan, kemudian terdiagnosis dengan sindrom Gitelman (SG). Pasien memiliki riwayat emesis gravidarum dan defek septum atrium (DSA). Pada pemeriksaan neurologis didapatkan penurunan kekuatan motorik pada kedua tungkai. Pemeriksaan elektrolit menunjukkan adanya hiponatremia, hipokalemia, hipokalsemia, dan hipomagnesemia, serta terdapat peningkatan kadar natrium, kalium, dan klorida pada urin. Ekokardiografi menunjukkan adanya defek septum atrium sekundum dengan left-to-right shunt. Selama perawatan, pasien diberi natrium, kalium, kalsium, dan magnesium secara intravena yang kemudian dilanjutkan secara oral. Pasien kemudian melahirkan bayi yang sehat dan tidak ditemukan komplikasi selama dan sesudah persalinan. Dua bulan setelah persalinan, pasien kontrol ke poliklinik penyakit dalam dan kondisinya stabil dengan dosis suplementasi kalium yang diturunkan. Diskusi: Penyakit SG dan penyakit jantung bawaan (PJB) tidak berhubungan. Pasien SG bergejala berat dengan PJB seperti pada kasus ini memerlukan penanganan yang tepat dan terukur. Koreksi kalium dan magnesium dosis besar secara intravena memiliki risiko terhadap jantung namun sangat dibutuhkan. Studi menunjukkan koreksi elektrolit tidak membahayakan janin. Simpulan: Sindrom Gitelman pada kehamilan dengan komorbid penyakit jantung bawaan merupakan kasus yang sangat jarang terjadi. Diagnosis dan terapi yang tepat berperan penting dalam memperbaiki keadaan pasien dan bayi.