Asuhan Kebidanan dengan Solusio Placenta di RSUD Kabupaten Majene
9 Halaman
Penulis
ISSN
3025-471X
Penerbit
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Majene
Diterbitkan pada
26/09/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Pendahuluan World Health Organization (WHO) memperkirakan di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun. Kematian tersebut terjadi terutama di negara berkembang, mencapai 99%. Sebenarnya kematian ibu dan bayi mempunyai peluang besar untuk dicegah dengan meningkatnya kerja sama antara pemerintah, swasta, dan badan-badan sosial lainnya. Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2011, sebesar 81%, diakibatkan oleh komplikasi selama kehamilan, persalinan, dan nifas. Bahkan sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, infeksi, dan preeklampsia (WHO, 2012). Metode Wawancara dilakukan pada pasien untuk memperoleh data mengenai masalah yang dialami oleh pasien. Observasi terhadap keadaan pasien juga dilakukan untuk mengumpulkan data tambahan. Pemeriksaan fisik pasien dilakukan untuk menentukan masalah yang dialami oleh pasien. Hasil Setelah dilakukan pengkajian, pasien dapat didiagnosis dengan Solusio plasenta karena tampak keluarnya darah berwarna coklat disertai nyeri, sehingga ada potensi terjadinya perdarahan dan anemia berat, yang membutuhkan penanganan kegawatdaruratan. Simpulan Pada pengkajian data yang dilakukan pada Ny. S dengan Solusio plasenta, tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik. Penulis dapat mengidentifikasi masalah yang muncul sesuai dengan pengkajian sebelumnya, yaitu ibu hamil dengan Solusio plasenta pada Ny. S. Tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik dalam diagnosa potensial. Diagnosa potensial untuk Solusio plasenta pada ibu yaitu perdarahan dan syok, yang dapat mengakibatkan anemia. Pada janin, komplikasi dapat mencakup prematuritas hingga kematian janin.