PENYULUHAN PENCEGAHAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA BAYI DAN BALITA DI KALURAHAN DEMANGREJO
5 Halaman
Penulis
ISSN
3032-7911
Penerbit
AKADEMI KEBIDANAN MULIA MADANI YOGYAKARTA
Diterbitkan pada
13/01/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Latar belakang: Penanganan stunting telah menjadi target prioritas baik secara global maupun nasional. Penurunan prevalensi stunting pada balita telah menjadi salah satu major project dengan target sebesar 14,00% di tahun 2024. Upaya percepatan penurunan stunting mencakup intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Salah satu faktor terjadinya stunting adalah anemia. Anemia mengakibatkan kurangnya asupan oksigen ke jaringan tubuh terutama ke jaringan otak, yang mengakibatkan menurunnya fungsi kognitif, menghambat pertumbuhan, dan perkembangan anak. Salah satu kegiatan pelayanan kesehatan di masyarakat yakni melalui posyandu balita dengan minimal pelayanan kesehatan meliputi penimbangan berat badan, pemantauan perkembangan, dan pemberian vitamin. Penyuluhan kesehatan merupakan salah satu upaya pencegahan gangguan gizi pada bayi dan balita agar terhindar dari anemia. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan orang tua anak usia 5-59 bulan akan pencegahan anemia defisiensi besi pada bayi dan balita. Metode: Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang ciri-ciri anemia pada balita, deteksi dini anemia pada balita menggunakan observasi pada warna kuku dan telapak tangan, cek sklera mata, dan warna gusi. Hasil: Peserta kegiatan terdiri dari 30 orang tua bayi dan balita di Posyandu Balita Dusun Belik. Hasil evaluasi terlihat ada peningkatan pengetahuan dan pemahaman mengenai deteksi dini anemia pada bayi dan balita. Orang tua menjadi lebih mengetahui kebiasaan yang dapat menyebabkan anemia serta penanganan pada anak yang terindikasi anemia. Optimalisasi deteksi dini anemia ini hendaknya dilakukan secara rutin dan kontinyu oleh orang tua di rumah dan dilanjutkan dengan pemberian makanan bergizi dari orang tua.