HUBUNGAN STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI YANG TIDAK TERATUR PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

9 Halaman

Penulis

,

ISSN

2798-1630

Penerbit

Universitas Tarumanagara

Diterbitkan pada

05/02/2024

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, ,

Abstrak

Background: Menstruasi merupakan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan. Siklus menstruasi terjadi rata-rata sekitar 28 hari. Stres merupakan reaksi fisik maupun emosional yang terjadi ketika seseorang harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan; bagian dari kehidupan yang normal, tetapi apabila berlangsung lama dapat merusak kesehatan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan tingkat stres dengan siklus menstruasi yang tidak teratur pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2022. Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Untuk menilai tingkat stres pada mahasiswi digunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scales-42 (DASS-42) dan untuk menilai siklus menstruasi digunakan kuesioner siklus menstruasi. Sampel penelitian berjumlah 140 mahasiswi. Hasil: Pada hasil penelitian, mahasiswi yang terlibat berusia 17-26 tahun, dimana 137 mahasiswi berusia 17-20 tahun (97,9%). Responden dengan siklus menstruasi yang tidak teratur sebanyak 66,4%. Mahasiswi angkatan 2022 yang mengalami stres sangat parah sebanyak 60,7%, parah 17,9%, sedang 11,4%, ringan 2,1%, dan normal atau tidak mengalami stres 7,9%. Responden yang termasuk dalam kategori stres dan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur sebanyak 88 (62,2%), sedangkan yang tidak mengalami stres dan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur sebanyak 5 responden (45,4%). Sebanyak 6 responden (54,5%) tidak stres dan mengalami siklus menstruasi yang teratur, dan 41 responden (31,7%) mengalami stres tetapi siklus menstruasinya teratur. Hasil analisis memakai uji chi-square didapatkan p-value sebesar 0,125. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan signifikan antara stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Lebih Banyak