EDUKASI DAMPAK ANEMIA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI DI SMAN 2 PEKANBARU
5 Halaman
Penulis
ISSN
2775-3611
Penerbit
Politeknik Kesehatan KemenKes Riau
Diterbitkan pada
29/02/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Remaja puteri merupakan calon ibu yang kelak akan melahirkan generasi penerus. Salah satu masalah kesehatan yang sering dijumpai pada remaja puteri adalah anemia defisiensi zat besi. Sebanyak 19,4% remaja usia 15-24 tahun di Provinsi Riau mengalami anemia (Norlita dkk, 2023). Anemia pada remaja putri dapat berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja, termasuk pada alat reproduksi. Jika tidak ditangani, anemia pada masa remaja dapat berlanjut hingga dewasa dan berdampak pada kehamilan di masa depan. Dampak anemia pada masa kehamilan di antaranya adalah risiko mengalami abortus, kelahiran prematur, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan stunting. Salah satu penyebab utama anemia adalah ketidakseimbangan asupan gizi, terutama kekurangan zat besi, yang banyak terjadi pada remaja putri. Selain itu, kurangnya pengetahuan mengenai makanan yang mengandung zat besi turut berkontribusi terhadap kejadian anemia. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan remaja puteri tentang dampak anemia terhadap kesehatan reproduksi. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 2 Pekanbaru dengan peserta 37 orang siswi kelas XI. Metode yang digunakan adalah edukasi dalam bentuk penyuluhan yang terdiri dari satu kali pertemuan selama sekitar 3 jam, termasuk sesi brainstorming, permainan, dan tanya jawab. Materi yang disampaikan mencakup topik tentang anemia, kesehatan reproduksi, serta dampak anemia terhadap kesehatan reproduksi. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan memberikan kuesioner pretest dan posttest. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan remaja setelah diberikan edukasi, yaitu dari rata-rata nilai pretest sebesar 8,43 menjadi rata-rata nilai posttest sebesar 9,65. Oleh karena itu, edukasi berkala tentang anemia perlu diberikan pada remaja puteri sebagai salah satu upaya untuk mencegah anemia dan dampaknya terhadap kesehatan reproduksi.