UJI EFEK ANTIBAKTERI KOMBINASI DAUN GEDI DAN DAUN KUMIS KUCING TERHADAP Staphylococcus aureus
15 Halaman
Penulis
ISSN
2655-8289
Penerbit
Organisasi APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Indonesia)
Diterbitkan pada
29/09/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Daun gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) dan daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Kombinasi kedua tanaman ini dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus perlu diketahui untuk menentukan ada tidaknya efek sinergi dari kombinasinya. Efek sinergis dapat ditunjukkan dari adanya aktivitas antibakteri yang lebih besar pada kombinasi kedua tanaman dibandingkan dengan ekstrak tanaman tunggal. Ekstraksi pada kedua tanaman dilakukan dengan etanol 96% dan metode maserasi. Uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram menggunakan konsentrasi masing-masing ekstrak 10.000 ppm dengan perbandingan ekstrak 100:0, 75:25, 50:50, 25:75, 0:100 dalam pelarut DMSO 10%. Kontrol positif yang digunakan adalah gentamisin sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah dimetil sulfoxide (DMSO). Zona hambat yang dihasilkan dari 5 perbandingan ekstrak berturut-turut yakni 8,21 mm, 9,49 mm, 7,86 mm, 8,03 mm, 8,74 mm. Hasil analisis data dengan menggunakan One Way ANOVA menunjukkan nilai sig p>0,05 yang menandakan tidak terdapat perbedaan signifikan antara perbandingan ekstrak baik tunggal maupun kombinasi. Berdasarkan zona hambat yang terbentuk dan analisis statistik, kombinasi ekstrak etanol 96% daun gedi dan daun kumis kucing pada konsentrasi 10.000 ppm menghasilkan aktivitas antibakteri pada kategori lemah dan tidak memiliki efek sinergi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.