Profil Terapi Penggunaan Obat BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) Tamsulosin dengan Dutasteride pada Pasien Pembesaran Prostat Jinak

10 Halaman

Penulis

, ,

ISSN

2746-6418

Penerbit

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Diterbitkan pada

01/10/2023

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, ,

Abstrak

Latar Belakang: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan istilah histopatologis, yaitu adanya hiperplasia sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat. Pada dasarnya, BPH terjadi pada pria yang menginjak usia tua dan memiliki testis yang masih menghasilkan testosteron. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa kombinasi dari tamsulosin dan dutasteride memberikan efek terapeutik yang lebih baik untuk BPH, secara nyata mengurangi risiko perkembangan gejala terkait BPH. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sosiodemografi pasien BPH meliputi umur dan pekerjaan, mengidentifikasi jenis terapi obat BPH serta efektivitas terapi tamsulosin dan kombinasi tamsulosin dengan dutasteride berdasarkan lama terapi obat pada pasien BPH rawat jalan. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain secara cross-sectional dengan melihat gambaran jenis terapi obat BPH. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan sampel 136 pasien BPH, pasien BPH lebih banyak terjadi pada kelompok usia 60-74 (75%), status pekerjaan terbanyak bekerja sebagai pekerja mandiri (53,7%), jenis terapi terbanyak adalah terapi kombinasi tamsulosin dengan dutasteride (62,5%), dan lama terapi kombinasi (tamsulosin dengan dutasteride) >1 tahun (39%). Kesimpulan: Rentang waktu terapi obat sesuai dengan kefektifan lama terapi obat BPH.

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Lebih Banyak