EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA REMAJA DI RAWAT INAP RSJD DR AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

6 Halaman

Penulis

, ,

ISSN

2774-9967

Penerbit

Universitas Diponegoro

Diterbitkan pada

01/11/2024

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, , , ,

Abstrak

Di Indonesia tahun 2017, skizofrenia menjadi beban penyakit dengan peringkat ke-3 yang menyebabkan Disability Adjusted Life Years (DALYs), dimana 6,2%-nya dialami remaja. Terapi utama untuk skizofrenia menggunakan obat antipsikotik. Penggunaan antipsikotik yang tidak rasional mengakibatkan ketidaktercapaian target terapi dan toksisitas, sehingga perlu dilakukan evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik. Evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik bertujuan untuk meminimalisir terjadinya perburukan gejala, efek samping obat, kontraindikasi, dan risiko tidak tercapainya target terapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan dan rasionalitas antipsikotik pada pasien skizofrenia remaja di RSJD Dr. Amino Gondohutomo, Provinsi Jawa Tengah tahun 2021. Penelitian bersifat observasional deskriptif dengan pendekatan retrospektif pada 123 pasien skizofrenia remaja yang menerima antipsikotik di RSJD Dr. Amino Gondohutomo pada Tahun 2021 menggunakan metode simple random sampling. Dari hasil penelitian, penggunaan antipsikotik yang paling banyak digunakan adalah kombinasi antipsikotik dengan injeksi benzodiazepine (67,48%). Berdasarkan data evaluasi rasionalitas penggunaan antipsikotik, diperoleh hasil 100% tepat pasien, 100% tepat indikasi, 88,62% tepat obat, dan 100% tepat dosis. Pola penggunaan antipsikotik paling banyak yaitu kombinasi antipsikotik dengan injeksi benzodiazepine (67,48%) dan rasionalitas penggunaan antipsikotik sebesar 97,2%, dimana ketidakrasionalitasan disebabkan karena ketidaktepatan obat dan dosis.

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Lebih Banyak