DIMENSI PELAPORAN PADA SAFETY CULTURE DI RUANG RAWAT PRE-POST PARTUM DAN PERINATOLOGY
5 Halaman
Penulis
ISSN
2301-5209
Penerbit
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
Diterbitkan pada
30/06/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Penerapan keselamatan pasien yang baik pada unit pre-post partum dan perinatology dapat menjamin kualitas layanan yang diberikan kepada ibu dan anak juga berjalan dengan baik. Pelayanan yang berkualitas ini diharapkan akan menekan Angka Kematian Ibu dan Anak yang saat ini masih terjadi. Pelaporan insiden keselamatan pasien tidak hanya memegang peranan penting dalam memastikan kualitas layanan, tetapi juga menjadi landasan utama dalam proses pembelajaran organisasi, pembenahan internal di rumah sakit. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi pelaporan pada penerapan budaya keselamatan pasien pada ruang rawat pre-post partum dan perinatology. Studi ini menggabungkan metode campuran dengan desain sequential explanatory. Metode kuantitatif menggunakan kuesioner AHRQ (Agency for Health Research and Quality), sementara metode kualitatif menggunakan wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan 52 perawat yang bekerja di ruang rawat pre-postpartum dan perinatology. Hasil penelitian menunjukkan respon positif dari dimensi pelaporan pada budaya keselamatan pasien sebanyak 17.3%. Berdasarkan hasil wawancara menyatakan bahwa salah satu masalah yang menghalangi pelaksanaan program keselamatan pasien adalah bahwa tidak ada laporan yang memadai tentang insiden keselamatan pasien, tidak ada sistem pelaporan yang baik, blaming culture yang masih tinggi, kurangnya dukungan manajemen, laporan kasus yang sangat lambat atau lama, dan kurangnya dukungan keuangan. Hasil akhir dari pelaporan, analisis, dan evaluasi terbatas pada analisis dan evaluasi di dalam rumah sakit. Rekomendasi dari penelitian ini adalah penguatan budaya keselamatan melalui pelatihan keselamatan pasien bagi seluruh staf serta monitoring dan evaluasi berkelajutan dari setiap program keselamatan pasien yang dilakukan.