Pemilihan Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) pada akseptor Keluarga Berencana
8 Halaman
Penulis
ISSN
2549-7081 (ONLINE)
Penerbit
Universitas Muhammadiyah Semarang, Indonesia
Diterbitkan pada
21/02/2020
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Keluarga Berencana merupakan upaya pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama. Salah satu alat kontrasepsi yang dapat diterima di Indonesia adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yang merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif, aman dan nyaman bagi banyak wanita. Penggunaan kontrasepsi masih di dominasi oleh alat kontrasepsi jangka pendek terutama suntikan yang mencapai 31,2 % dan pil 13,4%. Sedangkan tingkat pemakaian metode Kontrasepsi Jangka Panjang yaitu AKDR mencapai 4,8%. Pada tahun 2013, berdasarkan hasil survey prevalensi KB dengan MKJP sebesar 64,6%. Secara keseluruhan masih 16 provinsi mencapai posisi prevalensi KB dengan MKJP lebih rendah dari angka nasional (>64,6%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan karakteristik ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pada akseptor KB di Puskesmas Kramatwatu Serang Banten. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan 82 responden akseptor KB dan menggunakan instrumen check list. Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan hasil uji statistik yang signifikan menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur ibu, paritas ibu, pendidikan ibu dan pekerjaan dengan pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim pada akseptor KB dengan p-value 0,004<0,05, p-value 0,007<0,05, p-value 0,006<0,05 dan p-value 0,007 < 0,05. Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan karakteristik ibu dengan pemilihan AKDR sehingga tenaga kesehatan dapat mengoptimalkan penyuluhan mengenai keluarga berencana khususnya penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR).