HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN KEJADIAN GANGGUAN PENCERNAAN PADA BAYI
7 Halaman
Penulis
ISSN
2809-9117
Penerbit
Yayasan Cita Cendekiawan Al Khwarizmi
Diterbitkan pada
01/01/2023
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Selama enam bulan pertama kehidupannya, ASI dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir. Namun, seiring dengan perkembangan bayi, hal ini tentu saja tidak cukup. Pada usia enam bulan, bayi akan mulai sering mengonsumsi MPASI. Memberikan MPASI pada bayi baru lahir terlalu dini dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan bayi yang belum matang, sehingga belum siap untuk memecah apa pun selain ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kejadian penyakit pencernaan dengan MPASI. Metode: Pendekatan cross-sectional. Sebanyak 311 individu mewakili populasi seluruh ibu yang memiliki bayi berusia 0 hingga 6 bulan. Sampel berjumlah 175 orang, yang dipilih melalui purposive sampling, yaitu teknik nonprobability sampling. Temuan: Dari seluruh responden, 121 perempuan (69,1%) memberikan MPASI kepada anaknya yang berusia antara 0 dan 6 bulan, sedangkan 54 responden (30,9%) tidak. Kelompok "YA" sebanyak 138 responden (yaitu mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 78,9%, dan kelompok "TIDAK" sebanyak 37 responden (yaitu tidak mengalami gangguan pencernaan) dengan persentase 21,1%. Nilai P-value = 0,000 menunjukkan adanya hubungan antara MPASI dengan kejadian penyakit pencernaan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara MPASI dengan kejadian gangguan pencernaan berdasarkan hasil analisis penelitian yang dilakukan menggunakan SPSS. Penyelidikan yang dilakukan para ahli mengungkapkan adanya korelasi antara prevalensi penyakit pencernaan di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Datar dengan MPASI berdasarkan data penelitian.