Real time polymerase chain reaction assay (RT-PCR) sebagai tes cepat mycobacterium tuberculosis dari sampel dahak pasien tuberculosis
5 Halaman
Penulis
ISSN
2797-8419 (ONLINE)
Penerbit
Indonesia Public Health-observer information Forum
Diterbitkan pada
01/06/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Pendahuluan: Mycobacterium tuberculosis dikenal sebagai bakteri yang sangat patogen. Bakteri ini berbentuk aerobik seperti batang dan memiliki ketahanan terhadap asam. Bakteri ini dapat menyebabkan tuberkulosis (TB). Penyakit TBC telah dikenal luas sebagai penyebab kematian yang cukup tinggi di dunia. Tuberkulosis menyebabkan kematian hampir satu juta wanita setiap tahun. Saat ini tidak ada satu negara pun di dunia yang bebas dari tuberkulosis. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan penyumbang kasus tuberkulosis terbesar ketiga di dunia. Pemeriksaan bakteri mycobacterium tuberculosis yang rutin dilakukan di rumah sakit atau puskesmas menggunakan diagnosis mikroskopis acid-resistant basil (BTA). Baru-baru ini telah dilakukan uji cepat Mycobacterium tuberculosis menggunakan metode semi kuantitatif Real Time Polymerase Chain Reaction Assay (RT-PCR) yang menargetkan gen rpoB pada Mycobacterium tuberculosis, yang secara otomatis dapat memproses preparat dengan ekstraksi asam nukleat doxyribo (DNA) pada catridge. Waktu yang dibutuhkan dalam diagnosis ini adalah kurang lebih dua jam sampai hasilnya keluar. Tujuan: Untuk melihat hasil rapid test tersebut dibandingkan dengan diagnosis mikroskopis pada Puskesmas. Metode: Menggunakan metode cross sectional, dengan sampel yaitu pasien Puskesmas Lubuk Pakam sebanyak 25 orang. Untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis menggunakan alat GeneXpert MTB/RIF. Selanjutnya data yang didapat di olah dan diperiksa dengan menggunakan uji statistic Wilcoxon. Hasil: Nilai hasil uji statistic menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil p-value (Sig) adalah 0.264 nilai tersebut > dari 0.05 yang berarti pada penelitian ini hasilnya tidak terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara metode mikroskopis dengan RT-PCR. Simpulan: Secara keseluruhan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hasil antara metode mikroskopis dan RT-PCR.