HUBUNGAN SINDROMA MATA KERING / DRY EYE SYNDROME (DES) DENGAN GEJALA DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
4 Halaman
Penulis
ISSN
2597-8012 (ONLINE)
Penerbit
Universitas Udayana, Indonesia
Diterbitkan pada
20/09/2023
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Sindroma mata kering merupakan kumpulan gejala pada lapisan air mata yang mengakibatkan penurunan produksi air mata ataupun penguapan air mata secara berlebihan. Kondisiini belum mempunyai data pasti mengenai berapa jumlah penderitanya di masyarakat, akibat sulitnya menegakkan diagnosis sehingga pengobatannya menjadi terhambat. Gejala depresi merupakan gangguan yang menunjukan perasaan cemas, bingung serta panik secara simultan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sindroma mata kering dengan gejala depresi pada Mahasiswa Program Studi Sarjana Kedokteran dan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana(PSSKPD FK UNUD). Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam rentang waktu Januari –November 2020. Penelitian merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan metode cross-sectional serta menggunakan 217 responden yang dipilih dengan metode konsekutif samplingyang mengisi kuesioner Ocular Surface Diseases Index(OSDI) serta kuesioner Beck’s Depression InventoryII(BDI-II).Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan bermakna antara sindroma mata keringterhadap gejala depresi (p = 0,001) dengan hubungan lemah (r = 0,251). Hal ini disebabkan karena sindroma mata kering bersifat kronis sehingga dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Sehingga menyebabkan adanya suatu korelasi negatifantara sindroma mata kering dengan gejala depresiyang muncul. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor lainnya yang dapat mempengaruhi gejlaa depresi yang muncul pada penderita mata kering.