Hubungan antara Tingkat Kecemasan dan Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Pencabutan Gigi
5 Halaman
Penulis
ISSN
2338-199X (ONLINE)
Penerbit
Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia, Komisariat Manado dan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
Diterbitkan pada
06/01/2025
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Dalam praktik kedokteran gigi, keadaan emosi, stres, dan kecemasan sering dijumpai pada pasien yang berkunjung ke dokter gigi. Keadaan ini dapat memicu reaksi pertahanan yang ditandai dengan peningkatan aktivitas saraf simpatis. Tekanan darah dapat digunakan sebagai parameter untuk mendeteksi adanya peningkatan aktivitas saraf simpatis, yang dapat menghasilkan perubahan tekanan darah sebelum dilakukan prosedur pencabutan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara tingkat kecemasan dan perubahan tekanan darah pada pasien pencabutan gigi di Puskesmas. Jenis penelitian ialah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Sampel penelitian diperoleh menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian mendapatkan 50 pasien di Puskesmas Sario sebagai responden. Terdapat 11 responden yang tidak cemas dan di antaranya terdapat sembilan (18%) responden yang tekanan darahnya bernilai tetap, satu (2%) responden dengan tekanan darah turun, dan satu (2%) responden dengan tekanan darah meningkat. Terdapat 39 responden dengan tingkat kecemasan “cemas” di antaranya sembilan (18%) responden tekanan darahnya tetap, tujuh (14%) responden tekanan darah turun, dan 23 (46%) responden dengan tekanan darah meningkat. Hasil uji t berpasangan terhadap hubungan antara tingkat kecemasan dan perubahan tekanan darah sebelum pencabutan gigi mendapatkan nilai p=0,001 (<0,005). Simpulan penelitian ini ialah terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan perubahan tekanan darah pada pasien sebelum dilakukan tindakan pencabutan gigi.