Aspek Klinis dan Tatalaksana Sindrom Guillain Barre pada Anak
8 Halaman
Penulis
ISSN
2615-3874 (ONLINE)
Penerbit
Pusat Kajian Kedokteran dan Kesehatan Aceh, Indonesia
Diterbitkan pada
29/09/2023
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Sindrom Guillain-Barré (SGB) adalah peradangan penyakit saraf perifer dan merupakan penyebab paling umum dari kelumpuhan akut, dengan insiden global tahunan sekitar 1–2 per 100.000 orang setiap tahunnya. Meskipun epidemiologi SGB bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, kejadian tahunan pada anak dilaporkan menjadi 0,6 per 100.000 kelahiran per tahun dan penyakit ini lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Kondisi kebersihan yang tidak baik dan kondisi sanitasi yang ada di negara-negara berkembang dikaitkan dengan resiko penularan patogen yang lebih tinggi untuk memicu SGB. Indonesia merupakan negara berkembang sehingga informasi tentang SGB perlu untuk diketahui walaupun prognosis SGB pada umumnya baik namun pada beberapa kasus berat bisa menimbulkan kematian yang disebabkan oleh gagal nafas. Kelemahan anggota gerak bawah, berkurangnya reflek tendon dalam dan nyeri neuropatik merupakan gejala umum yang terjadi pada anak dengan SGB. Studi terbaru menunjukkan bahwa keganasan dan pembedahan merupakan faktor resiko SGB pada orang dewasa, namun belum ada penelitian lebih lanjut pada anak-anak. Pemeriksaan penunjang yang digunakan adalah pemeriksaan cairan serbrospinal (CSS) dan uji kondusi saraf (NCS). Saat ini tersedia beberapa pilihan terapi seperti pemberian immunoglobulin (Ig) dan plasma exchange (PE).