Efektifitas Pemberian Human Tetanus Immunoglobulin (HTIg) pada Pasien Tetanus

9 Halaman

Penulis

ISSN

2615-3874 (ONLINE)

Penerbit

Pusat Kajian Kedokteran dan Kesehatan Aceh, Indonesia

Diterbitkan pada

30/12/2023

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, ,

Abstrak

Tetanus merupakan infeksi bakteri Clostridium tetani yang ditandai dengan hipertonia generalisata yang bermanifestasi dalam bentuk spasme otot rahang dan leher. Kondisi ini memberikan dampak yang tidak nyaman bagi pasien. Clostridium tetani mengeluarkan toksin, yaitu: tetanospasmin dan tetanolysin yang menyebabkan karakteristik “kejang tetanik”, yaitu kontraksi umum otot agonis dan antagonis. Tetanospasmin mempengaruhi interaksi endplate saraf dan otot, sehingga menyebabkan sindrom klinis kekakuan, kejang otot, dan instabilitas otonom. Tetanus imunoglobulin merupakan antibodi yang dibuat spesifik terhadap toksin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium tetani. Tetanus imunoglobulin dibuat dengan cara mengisolasi imunoglobulin, terutama imunoglobulin G dalam serum pendonor manusia atau hewan (misalnya: kuda atau sapi). Tetanus imunoglobulin didapatkan dari donor yang diberikan imunisasi tetanus toxoid sampai mencapai kadar antibodi spesifik yang memadai. Tatalaksana lini pertama untuk pasien tetanus adalah pemberian HTIg, yang dapat menghambat pelepasan toksin tetanospasmin. Meskipun begitu, HTIg tidak mempengaruhi toksin yang sudah terikat pada SSP. Pemberian HTIg dapat memperpendek perjalanan penyakit dan dapat membantu mengurangi keparahannya. HTIg diberikan dalam dosis 500 U, baik intramuskular atau intravena. Pasien dengan kasus tetanus serebral dapat diberikan HTIg yang diinjeksikan secara intratekal. Untuk pasien dengan kasus tetanus generalisata dapat diberikan dosis terapeutik (3.000-6.000 U).

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Lebih Banyak