BERPIKIR KRITIS DALAM PROSES KEPERAWATAN: SCOPING REVIEW
7 Halaman
Penulis
ISSN
2528-0937 (ONLINE)
Penerbit
ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat, Indonesia
Diterbitkan pada
22/03/2024
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Berpikir kritis sangat diperlukan di area keperawatan baik Pendidikan maupun area klinis karena perawat dapat menggunakannya saat mengambil keputusan untuk melakukan,menolak atau menunda tindakan.. Kemampuan berpikir perawat sangat mempengaruhi kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan dan kepuasan pasien. Artikel ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran berpikir kritis dalam proses keperawatan. Studi ini menggunakan model Arksey dan O'Malley dalam melakukan analisis. Literatur yang dilakukan analisis terdiri dari Science Direct, Google Scholar,dan Pubmed dari tahun 2018 - 2023. Identifikasi dan pemilihan literatur menggunakan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analysis (PRISMA) Moher 2009. Hasilnya sebanyak 5 artikel yang dilakukan analisis. Artikel ini merangkum temuan tentang berpikir kritis dalam proses keperawatan. Dengan berpikir kritis, perawat dapat menggali informasi pasien secara mendalam, mengidentifikasi kebutuhan Kesehatan pasien dengan akurat, dan membuat keputusan yang tepat dalam pelaksanaan dan dokumentasi asuhan keperawatan. Berpikir kritis juga memainkan peran penting dalam analisis data klinis, evaluasi efektifitas perawatan, serta pengelolaan resiko dan keamanan pasien. Lebih dari itu berpikir kritis memungkinkan perawat untuk berkolaborasi secara efektif dengan tim perawatan, mengadaptasi perawatan sesuai perubahan kondisi pasien, dan secara terus-menerus belajar untuk menigkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan. Secara keseluruhan berpikir kritis merupakan keterampilan yang esensial yang memperkaya praktik keperawatan dengan memastikan pelayanan yang holistic, tepat, sesuai dengan standar etika serta kebutuhan unik pasien.