ANALYSIS OF OXALIC ACID LEVELS IN SPINACH BASED ON SERVING TEMPERATURE
3 Halaman
Penulis
ISSN
2621-7708 (ONLINE)
Penerbit
LPPM Akademi Kesehatan Jhon Paul II Pekanbaru, Indonesia
Diterbitkan pada
31/12/2023
Bahasa
Indonesia & English
Kata Kunci
Abstrak
Sayur bayam merupakan salah satu jenis sayuran yang kaya akan zat gizi, namun di balik manfaatnya, bayam juga mengandung zat inhibitor berupa asam oksalat. Asam oksalat adalah senyawa kimia yang dapat memicu terbentuknya batu ginjal. Selain itu, kelebihan oksalat dalam tubuh juga dapat menyebabkan defisiensi kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar asam oksalat pada air rebusan sayur bayam merah dan hijau dengan variasi suhu penyajian yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan fakta mengenai populasi secara sistematis dan akurat. Sampel penelitian terdiri dari 180 gram sayur bayam, yang dibagi menjadi 90 gram bayam merah dan 90 gram bayam hijau. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan pemeriksaan kualitatif menggunakan metode titrasi permanganometri. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar asam oksalat pada bayam merah dan hijau berdasarkan variasi suhu penyajian, dan data dianalisis secara univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam oksalat pada bayam merah dengan variasi suhu penyajian 80°C, 60°C, dan 40°C masing-masing adalah 16,84 mg/L; 19,28 mg/L; dan 20,05 mg/L. Sedangkan kadar asam oksalat pada bayam hijau dengan suhu penyajian yang sama adalah 16,50 mg/L; 17,68 mg/L; dan 19,39 mg/L. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kandungan asam oksalat pada air rebusan sayur bayam merah dan bayam hijau meningkat seiring penurunan suhu penyajian, namun masih berada dalam batas aman untuk dikonsumsi.