Perbandingan Vasopressin dan Norephinephrine sebagai Vasopressor pada Pasien Syok Sepsis
12 Halaman
Penulis
ISSN
2338-8463 (ONLINE)
Penerbit
Faculty of Medicine Universitas Padjadjaran
Diterbitkan pada
31/07/2024
Bahasa
Indonesia & English
Kata Kunci
Abstrak
Sepsis menyebabkan kematian terbesar, tingkat mortalitas sepsis tinggi dan dapat mencapai 50% pada syok sepsis. Tatalaksana resusitasi pada syok sepsis menggunakan vasopresor. Norepinephrine saat ini adalah rekomendasi utama pada syok sepsis, vasopressin digunakan sebagai obat lini kedua untuk mengurangi efek samping yang disebabkan oleh obat seperti norepinephrine, dan juga membantu pada keadaan syok resisten-katekolamin. Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis dengan metode acak tersamar ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan vasopressin dan norepinephrine sebagai vasopresor pada pasien syok sepsis di ICU RSUP H. Adam Malik Medan. Pencatatan hasil dilakukan setelah diberikan intervensi (T0), 6 jam (T1), dan 24 jam (T2). Sampel yang diperoleh pada penelitian ini berjumlah 36 pasien dengan 13 pasien dalam kelompok vasopressin dan 13 pasien dalam kelompok norepinephrine. Rerata TDS, TDD, dan Mean Arterial Pressure (MAP) T0, T1, dan T2 kelompok norepinephrine lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok vasopressin. pH pada kelompok norepinephrine lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok vasopressin. Simpulan, terdapat perbedaan yang signifikan antara norepinephrine dengan vasopressin sebagai vasopressor, dimana MAP dan kadar laktat pada kelompok norepinephrine lebih tinggi bila dibandingkan dengan vasopressin. Sedangkan pH didapatkan lebih rendah pada kelompok norepinephrine pada jam ke-24 dibandingkan dengan kelompok vasopressin.