Studi Literatur Aktivitas Antimalaria Tanaman Afrika (Vernonia amygdalina Del.)
8 Halaman
Penulis
ISSN
2828-2116
Penerbit
Universitas Islam Bandung
Diterbitkan pada
29/09/2022
Bahasa
Indonesia
Kata Kunci
Abstrak
Penyakit malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai belahan dunia, karena penyakit malaria menyebabkan kematian pada bayi, balita, ibu hamil, dan orang dewasa serta berdampak pada perkembangan sosial. Prevalensi penyakit malaria di Indonesia pada tahun 2019 adalah sebanyak 250.644 kasus, dengan sebagian besar kasus terjadi di daerah Papua, sekitar 86% dengan jumlah 216.380 kasus. Daerah kedua dengan kasus malaria terbanyak adalah Nusa Tenggara Timur dengan 12.909 kasus, diikuti Papua Barat dengan 7.079 kasus. Penggunaan obat antimalaria dengan tanaman herbal telah digunakan oleh masyarakat secara empiris, terutama karena adanya resistensi obat antimalaria di daerah endemik malaria. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan tumbuhan obat antimalaria yang dapat dikembangkan menjadi obat herbal. Salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antimalaria adalah Vernonia amygdalina Del. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengetahui tingkat aktivitas antimalarial tanaman Afrika dan kandungan metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai antimalaria. Penelitian dilakukan dengan metode Systematic Literature Review (SLR) pada jurnal bereputasi menggunakan kata kunci Vernonia amygdalina Del. dan antimalarial. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa bagian tanaman Afrika, yaitu daun, dari ekstrak sikloheksana dengan metode maserasi dapat menghambat parasit Plasmodium falciparum dengan nilai IC50 sebesar 4,34 μg/ml, yang termasuk kategori sangat aktif. Sementara itu, ekstrak air dengan metode maserasi dapat menghambat pertumbuhan parasit Plasmodium berghei dengan % hambatannya sebesar 70,87%, juga dalam kategori sangat aktif. Pada tanaman Afrika, terdapat metabolit sekunder dari golongan terpenoid, yaitu vernodalol dan vernolide, dengan nilai IC50 <10.