Faktor Risiko Infeksi pada Ibu terhadap Kejadian Sepsis pada Bayi Baru Lahir

12 Halaman

Penulis

, , , ,

ISSN

2549-8134 (ONLINE)

Penerbit

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Diterbitkan pada

24/09/2024

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, , ,

Abstrak

Sepsis pada bayi baru lahir terjadi sekitar 1,3 juta kasus di seluruh dunia dan merupakan penyebab utama ketiga kematian neonatal setiap tahun. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor ibu yang berhubungan dengan kejadian sepsis pada bayi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung periode bulan Januari-Juni 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah semua rekam medik ibu yang melahirkan. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 47 orang. Instrumen yang digunakan adalah rekam medis. Variabel independen meliputi usia ibu, paritas, ketuban pecah dini, metode persalinan, usia gestasi, suhu, laju endap darah dan kadar leukosit. Sedangkan variabel dengan dependennya adalah kejadian sepsis pada bayi baru lahir. Pengumpulan data dilakukan dengan menyalin masing-masing variabel pada lembar catatan. Pengolahan data meliputi editing, coding, tabulating dan cleaning. Analisis data mencakup analisis univariat (persentase) dan bivariat (uji Chi-Square). Analisis mendapatkan bahwa sebagian besar ibu adalah bayi yang tidak sepsis (55,3%), usia ibu tidak berisiko (72,3%), primipara (68,1%), tidak KPD (68,1%), persalinan pervaginam (53,2%), usia gestasi very preterm (44,7%), suhu tinggi (72,3%), laju endap darah normal (85,1%) dan leukosit rendah (55,3%). Tidak ada hubungan antara usia ibu, paritas, ketuban pecah dini, metode persalinan, usia gestasi, suhu dan laju endap darah. Ada hubungan leukosit dengan sepsis pada bayi di rumah sakit Abdul Moeleok Provinsi Lampung.

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Lebih Banyak