Hubungan tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya

4 Halaman

Penulis

, , , ,

ISSN

3025-5643

Penerbit

Universitas Palangka Raya

Diterbitkan pada

31/07/2024

Bahasa

Indonesia

Kata Kunci

, ,

Abstrak

Stres sebagai salah satu faktor yang menyebabkan gangguan siklus menstruasi pada wanita. Tingkat stres mempengaruhi tingkat emosi, alur berpikir, dan kondisi psikologis seseorang. Tingkat stres paling tinggi dialami oleh mahasiswi yang sedang menyusun skripsi sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana. Sebagai mahasiswa program sarjana (S1), mereka harus menyelesaikan sebuah karya ilmiah, yakni skripsi. Namun, dalam proses penulisan skripsi, seringkali menghadapi berbagai hambatan. Hal ini dapat meningkatkan tekanan dalam diri seseorang sehingga memicu stres yang berdampak pada gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study, dengan teknik analisis chi square dengan p-value < 0,05. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 44 (56,4%) responden yang memiliki tingkat stres ringan, sebanyak 34 (43,6%) responden yang memiliki tingkat stres sedang, sebanyak 54 (69,2%) responden yang memiliki siklus menstruasi normal, dan sebanyak 24 (30,8%) responden yang memiliki siklus menstruasi tidak normal. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dengan uji statistik chi square nilai p-value = 0,046 (< 0,05).

Kata Mereka

Testimoni Pengguna M3

Lebih Banyak